Jenis Tumbuhan Langkah Yang Jarang Sekali Diketahui

Apakah Anda sering mendengar julukan Emerald Equator? Ini bukan fiksi, tentu saja. Pasalnya, Indonesia dikelilingi oleh berbagai jenis pepohonan hijau yang rimbun dan menyejukkan seperti zamrud. Indonesia selalu di atas dalam hal keanekaragaman hayati.

Apakah ada yang tahu? Ternyata luas hutan tropis di Indonesia cukup luas, sekitar 136,1 juta meter persegi. Di hutan tropis ini, Indonesia memiliki banyak flora dan fauna beberapa persen dunia. Namun saat ini, banyak yang mengatakan bahwa area tersebut menyusut setiap tahun karena penebangan liar atau perambahan.

Akibatnya, tidak hanya satwa Indonesia yang terancam punah, tetapi juga beberapa spesies tumbuhan. Pada artikel kali ini kami akan membahas tentang delapan spesies tumbuhan langka yang ada di Indonesia. Tidak ada apa-apa?

  1. Tanaman langka kantong semar

Tumbuhan langka pertama yang akan kita bahas adalah cemarta. Namanya memang terkenal, selain namanya yang unik, bentuknya juga unik karena kantong dan ujungnya yang membulat. Makanya banyak yang bilang tanaman perut ini mirip dengan tokoh pewayangan Semara. Karena itulah, tanaman itu dinamakan kantong semar.

Meski dikenal sebagai tanaman kantong semar, tanaman ini juga memiliki sejuta nama di berbagai penjuru Indonesia. Ia disebut Monkey Pot di Riau dan Kalimantan Barat, Monkey Bag di Jambi, Sorok Raja Menteri di Bank Jawa Barat. Di tempat asalnya, Kalimantan, masing-masing suku juga menamai tumbuhan tersebut dengan cara yang berbeda-beda. Suku Dayak Katingan (Kalimantan Tengah) menyebutnya Ketupat Napu (Napu artinya rawa). Lain halnya dari dunia ilmiah, tanaman kantong semar dikenal dengan nama Nepenthes, yang berarti cawan anggur.

Kantong-kantong di dalam kantong Semar bukan sekedar kantong dan hiasan, tetapi memiliki fungsi penting sebagai lubang untuk menangkap serangga. Nampaknya keindahan perut buncit nepanto ini bisa menarik lalat, semut atau ngengat untuk berjatuhan ke lubangnya. Kenapa ini? Karena lubang pada kantong biji wijen mengeluarkan bau sedap yang bisa mengelabui serangga lapar.

  1. Tanaman berbunga jahat yang langka

Anda mungkin ingat nama bunga ini. Anda bahkan bisa melihatnya di Kebun Raya Bogor. Ya, bunga bangkai. Bunga kering termasuk dalam kelompok tumbuhan genus Amorphophallus atau hanya genus Taro (Araceae).

Bunga ini memiliki kualitas yang membedakannya dengan jenis bunga lainnya. Sementara bunga lain memiliki warna indah yang menarik mata dan baunya, bunga ini justru mengeluarkan bau busuk yang berbau seperti gandum. Bunga ini juga tidak dipanen karena pertumbuhannya yang tinggi dan merupakan bunga tertinggi di dunia.

Fakta yang menarik adalah bunga ini tidak hanya mengandung satu spesies, perlu dicatat bahwa ada sekitar 170 spesies bangkai di dunia. Bunga ini juga merupakan tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh di iklim tropis dan subtropis.

  1. Daun Payung Tumbuhan langka

Daun payung, daun lagu atau salo adalah sejenis palem dengan daun yang besar, lebar dan agak lebat. Tanaman biasanya memiliki 20-30 daun. Mereka mendapat namanya dari daun besar, berapa panjangnya?

Ternyata daunnya bisa tumbuh hingga 2,5 meter! Daun besar ini berwarna hijau dengan tepi bergerigi. Tanaman daun paiung yang langka tumbuh subur di Pulau Sumatera dan persebarannya terbatas dari Sumatera Utara hingga Riau. Bahkan, masyarakat di kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh menggunakan daun ini untuk atap dan dinding gubuk mereka karena ukurannya yang sangat besar.

  1. Sarang semut tanaman langka

Anda tidak tahu, Anda tidak suka, Anda harus mengetahui sarang semut dengan baik sebelum mencoba manfaatnya. Bagian luar tanaman padat ini ditutupi dengan paku untuk melindunginya dari herbivora. Menariknya, ia memiliki rongga yang terhubung satu sama lain. Lubang-lubang ini digunakan sebagai rumah oleh kawanan semut, oleh karena itu dinamakan sarang semut.

Saya bertanya-tanya mengapa semut membangun sarangnya di sini? Ternyata karena umbi ini mengandung gula, atau glikosida, yang menjadi sumber makanannya. Di Papua tanaman ini banyak ditemukan di dataran tinggi tengah seperti Jaiavia, Tolikara, Punchak Jaia, Pegunungan Bintang dan kawasan hutan Paniu.

Setelah namanya yang unik, ternyata tanaman langka ini juga memiliki banyak manfaat dan digunakan sebagai obat herbal untuk melawan berbagai penyakit serius. Dari hasil penelitian LIPI terbukti bahwa zat aktif yang ada di dalamnya seperti flavonoid, tanin, tokoferol dan mineral kompleks dapat menyembuhkan berbagai penyakit.